Minggu, 23 Juni 2013

MAKSUD BAIK ITU MENYIKSAKU: Yang Kurindukan Bukan Yang Terjadi Saat Ini



Juni, 2013-Makassar, Sulawesi Selatan. Menjadi bingung, melihat kemacetan yang sebenarnya bukan disebabkan badan jalan yang kecil, pertemuan kendraan di perempatan, atau parkir pada badan jalan/melewati bahu jalan. Atau dengan kata lain, kemacetan yang terjadi oleh beberapa sebab yang diantara sebab itu, ada sebab yang semestinya tak harus menjadi sebab kemacetan tersebut.

Kemacetan itu terjadi ketika sekelompok yang menakan dirinya mahasiswa menyampaikan aspirasi, yang katanya atas nama rakyat. Muncul pertanyaan, “mengapa mahasiswa harus turun kejalan?” Menurut informasi, pemerintah bertindak semena-mena.
jawabku tak berlisan (berkata), jika kesemena-menaan itu betul, maka kritik terhadap permerintah itu harus dilakukan sesegera mungkin, dengan kadar kemampuan yang sesuai. Namun demikian, saya pun berpikir dan menuai hasil, bahwa “suara yakyat manakah yang disampaikan atau diwakili?” Teriakan keadilan yang dilontarkan begitu tegas, tapi ada ketidak seimbangan disisi tertentu. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan keadilan? ko aku jadi takut terhadap keadilan, dan tak ingin adanya keadilan, jika sperti itu yang terjadi (teriakan keadilan atas nama rakyat, namun menyiksa rakyat dijalanan).

kemarahan terhadap pemerintah, atas nama rakyat namun kesulitan dan perampasan hak rakyat malah terjadi secara terang-terangan. Dengan hormat, aku pun tak menginginkan rakyat menerima kebiijakan yang semena-mena dari pemerintah. Tapi aku pun tak ingin, keinginanku ini menjadi siksa lain bagi rakyat disekitarku.

Siapakah yang menjadi perampok dan siapakah yang dirampok haknya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar